LAPORAN
PRAKTIKUM I
PASCA PANEN
“PENGARUH
KEMASAN DAN SUHU PENYIMPANAN TERHADAP MUTUH BUAH TOMAT (Licopersicum
esculentum)”
RANDI
RIVALDI
08320120036
PROGRAM
STUDI AGRIBISNIS
FAKULTAS
PERTANIAN
UNIVERSITAS
MUSLIM INDONESIA
MAKASSAR
2014
HALAMAN PENGESAHAN
Judul Praktikum :
Pengaruh kemasan dan suhu penyimpanan terhadap
mutuh buah tomat
(Licopersicum esculentum).
Bidang
Ilmu Praktikum : Pasca Panen.
Nama
:
RANDI RIVALDI
Stambuk : 08320120036
Kelomok : IV (Empat)
Jenis
Kelamin :
Laki - Laki
Fakultas
:
Pertanian
Program
studi :
Agribisnis
Tempat
Praktikum : Laboraturium Teknologi Pasca Panen Fakultas
Pertanian
Universitas Muslim Indonesia.
Waktu
Praktikum : Kamis 28 Oktober sampai 13 November 2014.
Telah
diperiksa oleh
Asisten 1
Asisten 2
(Nurhaeni
Sanda) (Ririn Anggriani Dali)
Mengetahui
Penaggung
jawab praktikum
(Ir.
Hj. St. Sahabannur, MP)
Puji syukur atas
kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunianya sehingga
penulis dapat menyelesaikan tugas laporan pratikum yang berjudul : Pengaruh
kemasan dan suhu penyimpanan Terhadap Mutu
Buah Tomat.
Laporan ini saya sususn
untuk memenuhi tugas mata kuliah “TEKNOLOGI PASCA PANEN” Atas terselesinya
laporan ini, saya ucapkan terima kasih kepada dosen mata kuliyah yang telah memberikan dukungan
moril maupun materi dan kepada semua pihak yang membantu dalam terselesiannya
laporean ini.
Penulis
telah berusahandengan maksimal mungkin mengerjakan laporan ini dengan baik,
jika menurut Bapak/Ibu dan Saudara masih menemikan kekurangan dan kelemahan,
Segalah kritik dan saran yang sifatnya membangun demi kesempurnaan laporan ini,
Dan atas bantuan semua pihak,Penulis ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
Makassar,
Desember 2014
Penyusun
DAFTAR
ISI
SAMPUL
LEMBAR PENGESAHAN.......................................................................... ii
KATA PENGANTAR................................................................................... iii
DAFTAR ISI ................................................................................................ iv
DAFTAR TABEL......................................................................................... v
DAFTAR LAMPIRAN................................................................................. vi
PENDAHULUAN......................................................................................... 1
Latar
Belakang.......................................................................................... 1
Tujuan Pratikum........................................................................................ 1
TINJAUAN PUSTAKA................................................................................ 2
Penyimpana
Buah Tomat…………………………………………………… 2
Mutu
Buah Tomat…………………………………………………………… 2
Jenis
Kemasan (Kemasan koran dan Plastik)……………………………….. 3
METODOLOGI PRATIKUM..................................................................... 4
Tempat dan Waktu................................................................................... 4
Alat dan Bahan......................................................................................... 4
Metode Praktikum.................................................................................... 4
Parameter
pengamatan.............................................................................. 5
HASIL DAN PEMBAHASAN..................................................................... 6
Hasil......................................................................................................... 6
Pembahasan............................................................................................. 9
KESIMPULAN
DAN SARAN..................................................................... 11
Kesimpulan.............................................................................................. 11
Saran....................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Tabel 1: Warna buah pada hari 3 HSS …………...…………………………
6
Tabel 2: Warna buah pada hari 5 HSS…...…………………………………
6
Tabel 3: Warna buah pada hari 7 HSS ..…………………………...………. 7
Tabel 4: Warna buah pada hari 9 HSS………………………………………
7
Tabel 5: Tekstur buah pada hari 3 HSS…………………………………….. 8
Tabel 6: Tekstur buah pada hari 5 HSS…………………………………….. 8
Tabel 7: Tekstur buah pada hari 7 HSS…………………………………….. 8
Tabel 8: Tekstur buah pada hari 9 HSS…………………………………….. 9
DAFTAR
LAMPIRAN
Gambar
Gambar
1. Suhu kulkas................................................................................ 14
Gambar
2. Suhu ruang................................................................................. 14
Gambar
3. Foto kelompok........................................................................... 14
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Tomat (Licopersicum esculentum) dapat dimanfaatkan sebagai bumbu masak sehari-hari, bahan baku industri saus tomat, buah segar, buah kalengan, bahkan dapat sebagi bahan kosmetik dan obat-obatan.
Tomat sangat bermanfaat bagi tubuh karena mengandung vitamin dan mineral yang diperlukan untuk pertumbuhan dan kesehatan. Buah tomat juga mengandung karbohidrat, protein, lemak dan kalori. Kandungan karotin yang berperan sebagai provitamin A pada buah tomat sangat tinggi terlihat dari warna jingganya. Vitamin C dalam tomat bermanfaat sebagai antioksidan dan antisclerosis. Dengan banyaknya kandungan gizi tadi, tomat berkhasiat untuk mengobati beberapa penyakit seperti sariawan, Xerophtalmia (penyakit kekurangan vitamin A), batu ginjal, asma, lever, encok, bisul, jantung dan wasir.
Untuk menjaga kualitas tomat, selain pembudidayaan yang baik diperlukan perlakuan pascapanen yang baik pula. Kualitas tomat terus berubah setelah pemanenan. Selama periode penyimpanan, dapat terjadi overripe (lewat matang) secara cepat tergantung dari temperatur dan kematangan saat panen. Buah yang lewat matang mengalami penurunan kualitas dan pengurangan umur simpannya karena buah terlalu lunak.
Maka dalam praktikum ini, berupaya membandingkan antara pengaruh suhu penyimpanan dan pengemasan terhadap kualitas tomat buah.
Tujuan Praktikum
Pratikum ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kemasan plastic dan kemasan Koran terhadap mutu buah tomat dengan berbagai suhu penyimpanan.
TINJAUAN PUSTAKA
Mutu Buah Tomat (Licopersicum esculentum)
Mutu buah tomat yang baik diperoleh jika buah dipanen pada tingkat kematangan yang tepat. Tingkat kematangan tomat dibagi menjadi tiga fase, yaitu fase masak hijau, fase pecah warna dan fase matang. Fase masak hijau ditandai dengan ujung buah tomat yang sudah mulai berwarna kuning gading. Pada fase pecah warna, ujung buah tomat menjadi berwarna merah jambu atau kemerah-merahan. Pada fase matang, sebagian besar permukaan buah sudah berwarna merah jambu atau merah (Seminar et al 2006).
1.Kemasan Plastik
Mengemas dengan plastik untuk produk segar tersebut dapat menyebabkan adanya perubahan atau modifikasi konsentrasi CO2 dan O2 sekitar produk di dalam kemasan, dimana konsentrasi CO2 akan meningkat dan O2 menurun akibat interaksi dari respirasi komoditi yang dikemas dan permeabilitas bahan kemasan terhadap kedua gas tersebut. Penggunaan plastik sebagai bahan kemasan buah-buahan dapat memperpanjang masa simpan produk hortikultura segar, dimana kemasan plastik memberikan perubahan gas-gas atmosfer dalam kemasan itu sendiri yang berbeda dengan atmosfer udara normal yang mana dapat memperlambat perubahan fisiologis yang berhubungan dengan pemasakan dan pelayuan dari produk hortikultura Wiryanta, 2009.
Buah tomat yang telah dipanen akan tetap melangsungkan respirasi. Proses respirasi yang menyebabkan pembusukan ini terjadi karena perubahan-perubahan kimia dalam buah tomat dari pro-vitamin A menjadi vitamin A, pro-vitamin C-menjadi Vitamin C, dan dari karbohidrat menjadi gula, yang menghasilkan CO2, H2O, dan etilen. Akumulasi produk-produk respirasi inilah yang menyebabkan pembusukan. Respirasi ini tidak dapat dihentikan namun bisa dihambat yaitu dengan menyimpannya pada suhu dan kelembaban rendah. Penyimpanan suhu rendah dapat dilakukan secara sederhana dalam lemari es, namun di tempat ini kelembabannya tinggi. Mengingat barang-barang yang mudah menguap juga tersimpan di dalam lemari es proses respirasi buah tomat tidak dapat dihambat dengan sempurna Riva, 2009.
Selain respirasi, buah tomat juga masih melakukan transpirasi. Aktivitas tersebut tidak dibarengi oleh aktivitas fotosintesis sehingga senyawa tertentu dirombak dan air menguap tanpa ada pasokan baru. Hal tersebut menyebabkan susut berat pada buah tomat. Susut berat komoditas ini berakibat pada penampilan komoditas yang semakin lama keriput dan melunak. Oleh karena kelembaban udara juga harus diperhatikan dalam penyimpanan. Mutu simpan buah akan lebih bertahan lama jika laju respirasi rendah dan transpirasi dapat dicegah dengan meningkatkan kelembaban relatif dan menurunkan suhu udara Hong, 2006.
2.Kemasan Koran
Kertas koran memiliki pori-pori yang lebar dan tidak terlapisi apa-apa (tidak ada lapisan lilin atau dempul). Sehingga, kertas koran sangat kecil sifat menolak airnya.Kemasan kertas adalah kemasan yang pertama ditemukan sebelum plastik dan logam. Saat ini kemasan kertas masih banyak digunakan dan mampu bersaing dengan kemasan lain seperti plastik dan logam karena harganya yang murah, mudah diperoleh dan penggunaannya yang luas. Selain sebagai kemasan, kertas juga berfungsi sebagai media komunikator dan media cetak. Kelemahan kemasan kertas untuk mengemas bahan pangan adalah sifatnya yang sensitif terhadap air dan mudah dipengaruhi oleh kelembaman udara lingkungan. Sifat-sifat kemasan kertas sangat tergantung pada proses pembuatan dan perlakuan tambahan pada proses pembuatannya. Kemasan kertas dapat berupa kemasan fleksibel atau kemasan kaku. Jenis kemasan ketas yang dapat digunakan sebagai kemasan fleksibel adalah kertas kraft dan kertas tahan lemak (grease proof). Glassin dan kertas lilin (waxed paper) atau kertas yang dibuat dari modifikasi kemasan kertas fleklsibel. Kemasan kertas yang kaku terdapat dalam bentuk karton, kotak, drum, cawan - cawan yang tahan air, yang dapat dibuat dari paper board, kertas laminasi, corrugated board dan berbagai jenis board dari kertas khusus. Wadah kertas biasanya dibungkus lagi dengan bahan - bahan kemasan lain seperti plastik dan foil logam yang lebih bersifat protektif.
METODE DAN BAHAN
Waktu dan Tempat Praktikum
Pratikum ini dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 28 Oktober 2014 sampai selesai, Pukul 15.30 WITA bertempat di Laboratorium Teknologi Pasca Panen Fakultas Pertanian Universitas Muslim Indonesia.
Alat Dan Bahan
Alat yang digunakan dalam pratikum tersebut adalah plastic 6 buah, koran, kulkas, Sedangkan bahan yang digunakan dalam pratikum tersebut adalah buah tomat dengan 50% masak.
Pratikum ini terdiri atas 3 perlakuan yang di ulangsebanyak 3 kali sehinggadiperoleh 9 unit percobaan.
Kontrol : (U0)
KemasanPlastik : (U1)
Kemasan Koran : (U2)
Pratikum di lakukan dengan 2 kondisi :
SuhuKulkas 17°C
SuhuRuang 29°C
Prosedur kerja
Langkah langkah di dalam melakukan pratikum dengan pengaruh kemasan dan suhu penyimpanan terhadap buah tomat adalah :
1. Menyiapkan alat dan bahan-bahan lainya.
2. Melubangi setiap plastik sebanyak 3 lubang.
3. Setiap kemasan di isi 2-3 buah tomat, selanjutnya di beri label.
4. Untuk kemasan koran buah tomat dibungkus, selanjutnya di beri label.
Selanjutnya di lakukan penyimpanan dalam kulkas dengan suhu 17°C dan di ruangan dengan suhu 29°C.
Parameter pengamatan
Parameter yang diamati pada pratikum ini yaitu :
a. Warna buah tomat
Pengamatn warna buah dilakukan dengan mengamati setiap warna buah secara manual (tanpa menggunakan alat), pada 3, 5, 7 dan 9 HSS (Hari Setelah Simpan).
b. Tekstur buah tomat
Pemgamatn tekstur buah tomat ini dilakukan dengan mengamati menggunakan alat yaitu diraba atau di pegang dengan tanggan untuk bisa mengetahui tekstur buah tomat pada hari 3, 5, 7 dan 9 HSS (Hari Setelah Simpan).
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
A. Warna buah
Tabel 1: Kemasan plastik pada hari 3 HSS (Hari Setelah Simpan).
Perlakuan Kulkas (17%) Ruangan (29%)
1 2 3 1 2 3
Kontrol U0 Hijau Mudah ke tua - tuaan Hijau Mudah ke tua - tuaan Hijau Mudah ke tua - tuaan Hijau Tua Hijau Tua Hijau Tua
Kemasan plastik U1 Hijau Mudah Hijau Mudah Hijau Mudah Hijau Mudah Hijau Mudah Hijau Mudah
Kemasan koran U2 Hijau Mudah Hijau Mudah Hijau Mudah Hijau Hijau Hijau
Dari Tabel 1. Menunjukan warna buah tomat yang menggun akan kemasan palstik dan koran (U1, U2) dengan suhu kulkas 17% dan suhu ruangan 29% memberikan hasil yang baik dengan warna tetap hijau mudah.
Tabel 2: Warna buah pada hari 5 HSS (Hari Setelah Simpan).
Perlakuan Kulkas (17%) Ruangan (29%)
1 2 3 1 2 3
Kontrol U0 Hijau Ke kuningan. Hijau Ke kuningan. Hijau Ke kuningan. Hijau Tua Hijau Tua Hijau Tua
Kemasan plastic U1 Hijau Mudah Hijau Mudah ke tua – tuaan Hijau Mudah ke tua – tuaan Hijau ke kuningan Hijau ke kuningan Hijau ke kuningan
Kemasan Koran Hijau Mudah ke kuning - kuningan Hijau Mudah ke kuning - kuningan Hijau Mudah ke kuning - kuningan Kuning ke merahan Kuning ke merahan Kuning ke merahan
Dari Table 2. Menunjukan warna buah tomat yang menggunakan kemasan plastik (U1) dengan suhu kulkas 17% dan suhu ruangan 29% memberikan hasil yang terbaik dengan hijau mudah.
Tabel 3: Warna buah pada hari 7 HSS (Hari Setelah Simpan).
Perlakuan Kulkas (17%) Ruangan (29%)
1 2 3 1 2 3
Kontrol U0 Kuning ke merahan Kuning ke merahan Kuning ke merahan Merah Merah Merah
Kemasan plastic U1 Hiaju ke kuning Hijau ke kuningan Hijau ke kuningan Kuning ke merahan Kuning ke merahan Kuning ke merahan
Kemasan Koran U2 Kuning ke merah - merahan Kuning ke merah - merahan Kuning ke merah - merahan Kuning ke merahan Kuning ke merahan Kuning ke merahan
Dari Tabel 3. Menunjukan warna buah tomat yang menggunakan kemasan plastik (U1) dengan suhu kulkas 17% dan suhu ruangan 29% memberikan hasil terbaik dengan warna hijau kekuningan.
Tabel 4: Warna buah pada hari 9 HSS (Hari Setelah Simpan).
Perlakuan Kulkas (17%) Ruangan (29%)
1 2 3 1 2 3
Kontrol U0 Merah Merah Merah Merah Tua Merah Tua Merah Tua
Kemasan plastic U1 Kuning Kemerah - Merahan Kuning Kemerah - Merahan Kuning Kemerah - Merahan Kuning Kemerah - Merahan Kuning Kemerah - Merahan Kuning Kemerah - Merahan
Kemasan Koran U2 Orange kemerhan Orange kemerahan Merah Merah Merah Merah
Dari Tabel 4. Menunjukan warna buah tomat menggunakan kemasan plastik (U1) dengan suhu kulkas 17% dan suhu ruangan 29% memberikan hasil terbaik dengan warna Kuning Kemerah – Merahan.
B. Tekstur buah
Tabel 5: Tekstur buah pada hari 3 HSS (Hari Setelah Simpan).
Perlakuan Kulkas (17%) Ruangan (29%)
1 2 3 1 2 3
Kontrol U0 Keras Keras Keras Keras Keras Keras
Kemasan plastik U1 Keras Keras Keras Keras Keras Keras
Kemasan Koran U2 Keras Keras Keras Keras Keras Keras
Dari Tabel 5. Menunjukan tekstur buah tomat ke 3 HSS (Hari Setelah Simpan) masih tetap keras dan belum berubah teksturnya..
Tabel 6: Tekstur buah pada hari 5 HSS (Hari Setelah Simpan).
Perlakuan Kulkas (17%) Ruangan (29%)
1 2 3 1 2 3
Kontrol U0 Agak Melunak Agak Melunak Agak Melunak Keras Keras Keras
Kemasan plastic U1 Keras Keras Keras Keras Keras Keras
Kemasan Koran U2 Keras Keras Keras Keras Keras Keras
Dari Tabel 6. Menunjukkan tekstur buah tomat yang menggunakan kemasan koran (U2) pada suhu ruangan 29% memberikan hasil terbaik dengan perubahan tekstur yang masih keras.
Tabel 7: Tekstur buah pada hari 7 HSS (Hari Setelah Simpan).
Perlakuan Kulkas (17%) Ruangan (29%)
1 2 3 1 2 3
Kontrol U0 Lunak Lunak Lunak Lunak Lunak Lunak
Kemasan plastic U1 Agak Melunak Agak Melunak Agak Melunak Melunak Melunak Melunak
Kemasan Koran U2 Agak Melunak Agak Melunak Agak Melunak Agak lunak lunak lunak
Dari Tabel 7. Menun jukan tektur buah tomat pada kemasan plastik (U1) dengan suhu ruangan 17% memberikan perubahan tekstur buah agak lunak ataupun lunak.
Tabel 8: Warna buah pada hari 9 HSS (Hari Setelah Simpan).
Perlakuan Kulkas (17%) Ruangan (29%)
1 2 3 1 2 3
Kontrol U0 Keriput Keriput Keriput Keriput
Sekali Keriput Sekali Keriput Sekali
Kemasan plastic U1 Lunak Lunak Lunak Keriput Keriput Keriput
Kemasan Koran U2 Lunak Lunak Lunak Keriput Keriput Keriput
Dari Tabel 8. Menun jukan tekstur buah tomat yang menggunakan kemasan plastik (U1) pda suhu ruangan 29% memberikan perubahan tekstur buah yang masuk lunak menjadi menjadi lembek.
Pembahasan
Dari Tabel pengamatan di atas yang terbaik terdapat pada kemasan plastik, pada pengamatan 5 HSS dengan ulangan 1 dan 2. Masih meninnjukkan warna hijau ke tua –tuaan perubahan warna tomat pada kemasan plastik pada suhu kulkas proses penuannnya (berwarna merah) lama.hal tersebut sesuai dengan literatur Wiryanta 2009 yang menyatakan Mengemas dengan plastik untuk produk segar tersebut dapat menyebabkan adanya perubahan atau modifikasi konsentrasi CO2 dan O2 sekitar produk di dalam kemasan, dimana konsentrasi CO2 akan meningkat dan O2 menurun akibat interaksi dari respirasi komoditi yang dikemas dan permeabilitas bahan kemasan terhadap kedua gas tersebut. Penggunaan plastik sebagai bahan kemasan buah-buahan dapat memperpanjang masa simpan produk hortikultura segar, dimana kemasan plastik memberikan perubahan gas-gas atmosfer dalam kemasan itu sendiri yang berbeda dengan atmosfer udara normal yang mana dapat memperlambat perubahan fisiologis yang berhubungan dengan pemasakan dan pelayuan dari produk hortikultura.
Dari Tabel pengamatan di atas yang terbaik terdapat pada kemasan plastik,pada pengamatan 3 HSS dengan ulangan 1 dan 2.Yang dimana masih warna Hijau Muda Masih agak bertahan di bandingkan kemasan Koran.hal tersebut seuai dengan literatur Wiryanta 2009 yang menyatakan Mengemas dengan plastik untuk produk segar tersebut dapat menyebabkan adanya perubahan atau modifikasi konsentrasi CO2 dan O2 sekitar produk di dalam kemasan, dimana konsentrasi CO2 akan meningkat dan O2 menurun akibat interaksi dari respirasi komoditi yang dikemas dan permeabilitas bahan kemasan terhadap kedua gas tersebut. Penggunaan plastik sebagai bahan kemasan buah-buahan dapat memperpanjang masa simpan produk hortikultura segar, dimana kemasan plastik memberikan perubahan gas-gas atmosfer dalam kemasan itu sendiri yang berbeda dengan atmosfer udara normal yang mana dapat memperlambat perubahan fisiologis yang berhubungan dengan pemasakan dan pelayuan dari produk hortikultura.
Dari Tabel pengamatan di atas yang terbaik terdapat pada kemasan plastik,pada pengamatan 5 HSS dengan ulangan 1 dan 2 di mana teksturnya masih keras hal ini menunnjukkan selain Pengemasan dengan plastik Penggunaan suhu kulkas (170C) juga sangat berpengaruh.Hal tersebut sesuai dengan literatur Riva 2009 bahwa Respirasi ini tidak dapat dihentikan namun bisa dihambat yaitu dengan menyimpannya pada suhu dan kelembaban rendah. Penyimpanan suhu rendah dapat dilakukan secara sederhana dalam lemari es.
Dari Tabel pengamatan di atas yang terbaik terdapat pada kemasan plastik,pada pengamatan 5 HSS dengan ulangan 1 dan 2 dimana masih keras namun pada pengamatan selanjutnya menunjukkan cepat sekali mengalami penuaan hal tersebut mungkin dikarenakan Buah tomat pada suhu ruang aktif Berespirasi dan Bertranspirasi.Hal tersebut sesuai dengan literatur Hong 2006 bahwa Selain respirasi, buah tomat juga masih melakukan transpirasi. Aktivitas tersebut tidak dibarengi oleh aktivitas fotosintesis sehingga senyawa tertentu dirombak dan air menguap tanpa ada pasokan baru. Hal tersebut menyebabkan susut berat pada buah tomat. Susut berat komoditas ini berakibat pada penampilan komoditas yang semakin lama keriput dan melunak.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Dari Tabel pengamatan yang ada di atas kita dapat menyimpulkan bahwa pada pengemasan plastik dan penggunaan suhu kulkas (170C) dapat menekan laju respirasi dan transpirasi pada buah tomat atau dapat memperpanjang masa simpan buah tomat (Licopersicum esculentum).
Saran
Di harapkan keseriusan dan ketekunan pada praktikan dalam menjalankan proses laboraturium pasca panen ini karena di mana di dalam leb ini sangat berguna bagi kita karena persoalan produk hortikultura ini sering kita jumpai di keseharian kita baik di rumah maupun di tempat lain.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2006. Postharvest Handling Fruit Vegetables. Batu, A. and A.K. Thompson. 1998. Effect of Modified Atmosphere Packaging on Post Harvest Qualities of Pink Tomatoes. Journal of Agriculture and Forestry 22(1998): 365-372. Diakses 17 november 2014
BPPHP. 2002. Penanganan Pascapanen dan Pengemasan Sayuran. http://agribisnis.deptan.go.id/web/teknopro/Leaflet%20Teknopro%20No.%2020.htm. Diakses 17 november 2014
Hermiati, E., A. Saepudin dan N. Ilyas. 1999. Pengaruh Konsentrasi Oksigen dan Karbon dioksida terhadap Daya Tahan Simpan Buah Tomat pada Penyimpanan dengan Atmosfir Terkendali. Teknologi Indonesia 22(1 - 2): 15 – 23. Diakses 17 november 2014
Katrasapoetra, A.G. 1989. Teknologi Penanganan Pasca Panen. Bina Aksara. Jakarta.Diakses 17 november 2014
Liu, F.W. 1999. Postharvest Handling in Asia 2 Horticultural Crops. Ottay, M.G., L.C.E. Lengkey dan S. Kairupan. 2004. Horticultural Postharvest Training, Mana doand Tomohon, 15-16 July 2004.
http://www.indocoldchain.org/pdf/b16.pdf. Diakses 17 november 2014
Pantastico, Er. B. 1986. Fisiologi Pasca Panen, Penanganan dan Pemanfaatan Buah-buahan dan Sayur-sayuran Tropika dan Sub Tropika. (Diterjemahkan oleh Kamariayani; editor Tjitrosoepomo). Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.Diakses 17 november 2014
Rukmana R. 1994. Tomat dan Cherry. Kanisius. Yogyakarta. Diakses 17 november 2014
Tranggono dan Sutardi, 1990. Biokimia dan Teknologi Pasca Panen. Pusat Antar Universitas Pangan Dan Gizi, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta. Diakses 17 november 2014
Sports Betting 101 | Sports toto | Sporting100
BalasHapusThe 서산 출장마사지 Sports Betting 101 will provide a broad overview of 오래된 토토 사이트 what is available at sportsbooks, and what 울산광역 출장마사지 is possible if you want 제천 출장안마 to bet on sports that you like. 계룡 출장안마