Jumat, 09 Januari 2015

LAPORAN PRAKTIKUM I PASCA PANEN “PENGARUH KEMASAN DAN SUHU PENYIMPANAN TERHADAP MUTUH BUAH TOMAT (Licopersicum esculentum)”

LAPORAN PRAKTIKUM I
PASCA PANEN
“PENGARUH KEMASAN DAN SUHU PENYIMPANAN TERHADAP MUTUH BUAH TOMAT (Licopersicum esculentum)





RANDI RIVALDI
08320120036





Description: UMI -2








PROGRAM STUDI AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MAKASSAR
2014











HALAMAN  PENGESAHAN
Judul Praktikum                       : Pengaruh kemasan dan suhu penyimpanan terhadap
mutuh buah tomat (Licopersicum esculentum).
Bidang Ilmu Praktikum             : Pasca Panen.
Nama                                      : RANDI RIVALDI
Stambuk                                  : 08320120036
Kelomok                                 : IV (Empat)
Jenis Kelamin                           : Laki - Laki
Fakultas                                   : Pertanian
Program studi                          : Agribisnis
Tempat Praktikum                   : Laboraturium Teknologi Pasca Panen Fakultas
Pertanian Universitas Muslim Indonesia.
Waktu Praktikum                     : Kamis 28 Oktober sampai 13 November 2014.

Telah diperiksa oleh
        Asisten 1                                                                                Asisten 2


(Nurhaeni Sanda)                                                              (Ririn Anggriani Dali)
Mengetahui
                                           Penaggung jawab praktikum


                                        (Ir. Hj. St. Sahabannur, MP)
 










Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas laporan pratikum yang berjudul : Pengaruh kemasan dan suhu penyimpanan Terhadap Mutu  Buah Tomat.
Laporan ini saya sususn untuk memenuhi tugas mata kuliah “TEKNOLOGI PASCA PANEN” Atas terselesinya laporan ini, saya ucapkan terima kasih kepada dosen  mata kuliyah yang telah memberikan dukungan moril maupun materi dan kepada semua pihak yang membantu dalam terselesiannya laporean ini.
Penulis telah berusahandengan maksimal mungkin mengerjakan laporan ini dengan baik, jika menurut Bapak/Ibu dan Saudara masih menemikan kekurangan dan kelemahan, Segalah kritik dan saran yang sifatnya membangun demi kesempurnaan laporan ini, Dan atas bantuan semua pihak,Penulis ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya




                                                                                        Makassar, Desember  2014

Penyusun












DAFTAR ISI
                                                                                                               
SAMPUL
LEMBAR PENGESAHAN..........................................................................       ii
KATA PENGANTAR...................................................................................        iii 
DAFTAR ISI ................................................................................................        iv 
DAFTAR TABEL.........................................................................................         v
DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................        vi
PENDAHULUAN.........................................................................................         1
Latar Belakang..........................................................................................         1
Tujuan Pratikum........................................................................................         1
TINJAUAN PUSTAKA................................................................................         2
Penyimpana Buah Tomat……………………………………………………       2
Mutu Buah Tomat……………………………………………………………      2
Jenis Kemasan (Kemasan koran dan Plastik)………………………………..      3
METODOLOGI PRATIKUM.....................................................................         4
Tempat dan Waktu...................................................................................         4
Alat dan Bahan.........................................................................................         4
Metode Praktikum....................................................................................         4
Parameter pengamatan..............................................................................         5
HASIL DAN PEMBAHASAN.....................................................................         6
Hasil.........................................................................................................         6
Pembahasan.............................................................................................         9
KESIMPULAN DAN SARAN.....................................................................       11
Kesimpulan..............................................................................................       11
Saran.......................................................................................................       11
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN















DAFTAR TABEL
Tabel 1: Warna buah pada hari 3 HSS …………...…………………………        6
Tabel 2: Warna buah pada hari 5 HSS…...…………………………………         6
Tabel 3: Warna buah pada hari 7 HSS ..…………………………...……….         7
Tabel 4: Warna buah pada hari 9 HSS………………………………………        7
Tabel 5: Tekstur buah pada hari 3 HSS……………………………………..        8
Tabel 6: Tekstur buah pada hari 5 HSS……………………………………..        8
Tabel 7: Tekstur buah pada hari 7 HSS……………………………………..        8
Tabel 8: Tekstur buah pada hari 9 HSS……………………………………..        9























DAFTAR LAMPIRAN
Gambar
Gambar 1. Suhu kulkas................................................................................        14
Gambar 2. Suhu ruang.................................................................................        14
Gambar 3. Foto kelompok...........................................................................        14












PENDAHULUAN
Latar Belakang
Tomat (Licopersicum esculentum) dapat dimanfaatkan sebagai bumbu masak sehari-hari, bahan baku industri saus tomat, buah segar, buah kalengan, bahkan dapat sebagi bahan kosmetik dan obat-obatan.
Tomat sangat bermanfaat bagi tubuh karena mengandung vitamin dan mineral yang diperlukan untuk pertumbuhan dan kesehatan. Buah tomat juga mengandung karbohidrat, protein, lemak dan kalori. Kandungan karotin yang berperan sebagai provitamin A pada buah tomat sangat tinggi terlihat dari warna jingganya. Vitamin C dalam tomat bermanfaat sebagai antioksidan dan antisclerosis. Dengan banyaknya kandungan gizi tadi, tomat berkhasiat untuk mengobati beberapa penyakit seperti sariawan, Xerophtalmia (penyakit kekurangan vitamin A), batu ginjal, asma, lever, encok, bisul, jantung dan wasir.
Untuk menjaga kualitas tomat, selain pembudidayaan yang baik diperlukan perlakuan pascapanen yang baik pula. Kualitas tomat terus berubah setelah pemanenan. Selama periode penyimpanan, dapat terjadi overripe (lewat matang) secara cepat tergantung dari temperatur dan kematangan saat panen. Buah yang lewat matang mengalami penurunan kualitas dan pengurangan umur simpannya karena buah terlalu lunak.
Maka dalam praktikum ini, berupaya membandingkan antara pengaruh suhu penyimpanan dan pengemasan terhadap kualitas tomat buah.
Tujuan Praktikum
Pratikum ini bertujuan untuk  mengetahui pengaruh kemasan plastic dan kemasan Koran terhadap mutu  buah tomat dengan berbagai suhu penyimpanan.






TINJAUAN PUSTAKA
Mutu Buah Tomat (Licopersicum esculentum)
Mutu buah tomat yang baik diperoleh jika buah dipanen pada tingkat kematangan yang tepat. Tingkat kematangan tomat dibagi menjadi tiga fase, yaitu fase masak hijau, fase pecah warna dan fase matang. Fase masak hijau ditandai dengan ujung buah tomat yang sudah mulai berwarna kuning gading. Pada fase pecah warna, ujung buah tomat menjadi berwarna merah jambu atau kemerah-merahan. Pada fase matang, sebagian besar permukaan buah sudah berwarna merah jambu atau merah (Seminar et al 2006).
1.Kemasan Plastik
Mengemas dengan plastik untuk produk segar tersebut dapat menyebabkan adanya perubahan atau modifikasi konsentrasi CO2 dan O2 sekitar produk di dalam kemasan, dimana konsentrasi CO2 akan meningkat dan O2 menurun akibat interaksi dari respirasi komoditi yang dikemas dan permeabilitas bahan kemasan terhadap kedua gas tersebut. Penggunaan plastik sebagai bahan kemasan buah-buahan dapat memperpanjang masa simpan produk hortikultura segar, dimana kemasan plastik memberikan perubahan gas-gas atmosfer dalam kemasan itu sendiri yang berbeda dengan atmosfer udara normal yang mana dapat memperlambat perubahan fisiologis yang berhubungan dengan pemasakan dan pelayuan dari produk hortikultura Wiryanta, 2009.
Buah tomat yang telah dipanen akan tetap melangsungkan respirasi. Proses respirasi yang menyebabkan pembusukan ini terjadi karena perubahan-perubahan kimia dalam buah tomat dari pro-vitamin A menjadi vitamin A, pro-vitamin C-menjadi Vitamin C, dan dari karbohidrat menjadi gula, yang menghasilkan CO2, H2O, dan etilen. Akumulasi produk-produk respirasi inilah yang menyebabkan pembusukan. Respirasi ini tidak dapat dihentikan namun bisa dihambat yaitu dengan menyimpannya pada suhu dan kelembaban rendah. Penyimpanan suhu rendah dapat dilakukan secara sederhana dalam lemari es, namun di tempat ini kelembabannya tinggi. Mengingat barang-barang yang mudah menguap juga tersimpan di dalam lemari es proses respirasi buah tomat tidak dapat dihambat dengan sempurna Riva, 2009.
Selain respirasi, buah tomat juga masih melakukan transpirasi. Aktivitas tersebut tidak dibarengi oleh aktivitas fotosintesis sehingga senyawa tertentu dirombak dan air menguap tanpa ada pasokan baru. Hal tersebut menyebabkan susut berat pada buah tomat. Susut berat komoditas ini berakibat pada penampilan komoditas yang semakin lama keriput dan melunak. Oleh karena kelembaban udara juga harus diperhatikan dalam penyimpanan. Mutu simpan buah akan lebih bertahan lama jika laju respirasi rendah dan transpirasi dapat dicegah dengan meningkatkan kelembaban relatif dan menurunkan suhu udara Hong, 2006.
2.Kemasan Koran
Kertas koran memiliki pori-pori yang lebar dan tidak terlapisi apa-apa (tidak ada lapisan lilin atau dempul). Sehingga, kertas koran sangat kecil sifat menolak airnya.Kemasan kertas adalah kemasan yang pertama ditemukan sebelum  plastik dan logam. Saat ini kemasan kertas masih banyak digunakan dan mampu bersaing dengan kemasan lain seperti plastik dan logam karena harganya yang murah, mudah diperoleh dan penggunaannya yang luas. Selain sebagai kemasan, kertas juga berfungsi sebagai media komunikator dan media cetak. Kelemahan kemasan kertas untuk mengemas bahan pangan adalah sifatnya yang sensitif terhadap air dan mudah dipengaruhi oleh kelembaman udara lingkungan. Sifat-sifat kemasan kertas sangat tergantung pada proses pembuatan dan perlakuan tambahan pada proses pembuatannya. Kemasan kertas dapat berupa kemasan fleksibel atau kemasan kaku. Jenis kemasan ketas yang dapat digunakan sebagai kemasan fleksibel adalah kertas kraft dan kertas tahan lemak (grease proof). Glassin dan kertas lilin (waxed paper) atau kertas yang dibuat dari modifikasi kemasan kertas fleklsibel. Kemasan kertas yang kaku terdapat dalam bentuk karton, kotak, drum, cawan - cawan yang tahan air, yang dapat dibuat dari paper board, kertas laminasi, corrugated board dan berbagai jenis board dari kertas khusus. Wadah kertas biasanya dibungkus lagi dengan bahan - bahan kemasan lain seperti plastik dan foil logam yang lebih bersifat protektif.




METODE DAN BAHAN
Waktu dan Tempat Praktikum
Pratikum ini dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 28 Oktober 2014 sampai selesai, Pukul 15.30 WITA bertempat  di  Laboratorium  Teknologi  Pasca  Panen Fakultas Pertanian Universitas Muslim Indonesia.
Alat Dan Bahan
Alat yang digunakan dalam pratikum tersebut adalah plastic 6 buah, koran, kulkas,  Sedangkan   bahan   yang   digunakan   dalam   pratikum  tersebut  adalah buah tomat dengan 50%  masak.
Pratikum ini terdiri atas 3 perlakuan yang di ulangsebanyak 3 kali sehinggadiperoleh 9 unit percobaan.
Kontrol              : (U0)   
KemasanPlastik : (U1)
Kemasan Koran :  (U2)
Pratikum di lakukan dengan 2 kondisi :
SuhuKulkas 17°C   
SuhuRuang 29°C
Prosedur kerja
Langkah  langkah di dalam melakukan pratikum dengan pengaruh kemasan dan suhu penyimpanan terhadap buah tomat adalah :
1.    Menyiapkan alat dan bahan-bahan lainya.
2.    Melubangi setiap plastik  sebanyak 3 lubang.
3.    Setiap kemasan di isi 2-3 buah tomat, selanjutnya di beri label.
4.    Untuk kemasan koran buah tomat dibungkus, selanjutnya di beri label.
Selanjutnya di lakukan penyimpanan dalam kulkas dengan suhu 17°C dan di ruangan dengan suhu 29°C.






Parameter pengamatan
    Parameter yang diamati pada pratikum ini yaitu :
a.    Warna buah tomat
Pengamatn warna buah  dilakukan dengan mengamati setiap warna buah secara manual (tanpa menggunakan alat),  pada 3, 5, 7 dan 9 HSS (Hari Setelah Simpan).
b.    Tekstur buah tomat
Pemgamatn tekstur buah tomat ini dilakukan dengan mengamati menggunakan alat yaitu diraba atau di pegang dengan tanggan untuk bisa mengetahui tekstur buah tomat pada hari 3, 5, 7 dan 9 HSS (Hari Setelah Simpan).

















HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
A.    Warna buah
Tabel 1: Kemasan plastik pada hari 3 HSS (Hari Setelah Simpan).
Perlakuan    Kulkas (17%)    Ruangan (29%)
    1    2    3    1    2    3
Kontrol U0    Hijau Mudah ke tua - tuaan    Hijau Mudah ke tua - tuaan    Hijau Mudah ke tua - tuaan    Hijau Tua    Hijau Tua    Hijau Tua
Kemasan plastik U1    Hijau Mudah    Hijau Mudah    Hijau Mudah    Hijau Mudah    Hijau Mudah    Hijau Mudah
Kemasan koran U2    Hijau Mudah    Hijau Mudah    Hijau Mudah    Hijau    Hijau    Hijau

Dari Tabel 1. Menunjukan warna buah tomat yang menggun akan kemasan palstik dan koran (U1, U2) dengan suhu kulkas 17% dan suhu ruangan 29% memberikan hasil yang baik dengan warna tetap hijau mudah.

Tabel 2: Warna buah pada hari 5 HSS (Hari Setelah Simpan).   
Perlakuan    Kulkas (17%)    Ruangan (29%)
    1    2    3    1    2    3
Kontrol U0    Hijau Ke kuningan.    Hijau Ke kuningan.    Hijau Ke kuningan.    Hijau Tua    Hijau Tua    Hijau Tua
Kemasan plastic U1    Hijau Mudah    Hijau Mudah ke tua – tuaan    Hijau Mudah ke tua – tuaan    Hijau ke kuningan    Hijau ke kuningan    Hijau ke kuningan
Kemasan     Koran    Hijau Mudah ke kuning - kuningan    Hijau Mudah ke kuning - kuningan    Hijau Mudah ke kuning - kuningan    Kuning ke merahan    Kuning ke merahan    Kuning ke merahan

Dari Table 2. Menunjukan warna buah tomat yang menggunakan kemasan plastik (U1) dengan suhu kulkas 17% dan suhu ruangan 29% memberikan hasil yang terbaik dengan hijau mudah.



Tabel 3: Warna buah pada hari 7 HSS (Hari Setelah Simpan).   
Perlakuan    Kulkas (17%)    Ruangan (29%)
    1    2    3    1    2    3
Kontrol U0    Kuning ke merahan    Kuning ke merahan    Kuning ke merahan    Merah    Merah    Merah
Kemasan plastic U1    Hiaju ke kuning    Hijau ke kuningan    Hijau ke kuningan    Kuning ke merahan    Kuning ke merahan    Kuning ke merahan
Kemasan Koran U2    Kuning ke merah - merahan    Kuning ke merah - merahan    Kuning ke merah - merahan    Kuning ke merahan    Kuning ke merahan    Kuning ke merahan

Dari Tabel 3. Menunjukan warna buah tomat yang menggunakan kemasan plastik (U1) dengan suhu kulkas 17% dan suhu ruangan 29% memberikan hasil terbaik dengan warna hijau kekuningan.
Tabel 4: Warna buah pada hari 9 HSS (Hari Setelah Simpan).   
Perlakuan    Kulkas (17%)    Ruangan (29%)
    1    2    3    1    2    3
Kontrol U0    Merah    Merah    Merah    Merah Tua    Merah Tua    Merah Tua
Kemasan plastic U1    Kuning Kemerah - Merahan    Kuning Kemerah - Merahan    Kuning Kemerah - Merahan    Kuning Kemerah - Merahan    Kuning Kemerah - Merahan    Kuning Kemerah - Merahan
Kemasan Koran U2    Orange kemerhan    Orange kemerahan    Merah    Merah    Merah    Merah

Dari Tabel 4. Menunjukan warna buah tomat menggunakan kemasan plastik (U1) dengan suhu kulkas 17% dan suhu ruangan 29% memberikan hasil terbaik dengan warna Kuning Kemerah – Merahan.









B.    Tekstur buah
Tabel 5: Tekstur buah pada hari 3 HSS (Hari Setelah Simpan).
Perlakuan    Kulkas (17%)    Ruangan (29%)
    1    2    3    1    2    3
Kontrol U0    Keras    Keras    Keras    Keras    Keras    Keras
Kemasan plastik U1    Keras    Keras    Keras    Keras    Keras    Keras
Kemasan Koran U2    Keras    Keras    Keras    Keras    Keras    Keras

Dari Tabel 5. Menunjukan tekstur buah tomat ke 3 HSS (Hari Setelah Simpan) masih tetap keras dan belum berubah teksturnya..
Tabel 6: Tekstur buah pada hari 5 HSS (Hari Setelah Simpan).   
Perlakuan    Kulkas (17%)    Ruangan (29%)
    1    2    3    1    2    3
Kontrol U0    Agak Melunak    Agak Melunak    Agak Melunak    Keras    Keras    Keras
Kemasan plastic U1    Keras    Keras    Keras    Keras    Keras    Keras

Kemasan Koran U2    Keras    Keras    Keras    Keras    Keras    Keras

Dari Tabel 6. Menunjukkan tekstur buah tomat yang menggunakan kemasan koran (U2) pada suhu ruangan 29% memberikan hasil terbaik dengan perubahan tekstur yang masih keras.
Tabel 7: Tekstur buah pada hari 7 HSS (Hari Setelah Simpan).   
Perlakuan    Kulkas (17%)    Ruangan (29%)
    1    2    3    1    2    3
Kontrol U0    Lunak    Lunak    Lunak    Lunak    Lunak    Lunak
Kemasan plastic U1    Agak Melunak    Agak Melunak    Agak Melunak    Melunak    Melunak    Melunak
Kemasan Koran U2    Agak Melunak    Agak Melunak    Agak Melunak    Agak lunak    lunak    lunak
Dari Tabel 7. Menun jukan tektur buah tomat pada kemasan plastik (U1) dengan suhu ruangan 17% memberikan perubahan tekstur buah agak lunak ataupun lunak.
Tabel 8: Warna buah pada hari 9 HSS (Hari Setelah Simpan).
Perlakuan    Kulkas (17%)    Ruangan (29%)
    1    2    3    1    2    3
Kontrol U0    Keriput    Keriput    Keriput    Keriput
Sekali    Keriput Sekali    Keriput Sekali
Kemasan plastic U1    Lunak    Lunak    Lunak    Keriput    Keriput    Keriput
Kemasan Koran U2    Lunak    Lunak    Lunak    Keriput    Keriput    Keriput

Dari Tabel 8. Menun jukan tekstur buah tomat yang menggunakan kemasan plastik (U1) pda suhu ruangan 29% memberikan perubahan tekstur buah yang masuk lunak menjadi menjadi lembek.














Pembahasan
Dari Tabel pengamatan di atas yang terbaik  terdapat   pada  kemasan  plastik, pada pengamatan 5 HSS dengan ulangan 1 dan 2. Masih meninnjukkan warna hijau ke tua –tuaan perubahan warna tomat pada kemasan plastik pada suhu kulkas proses penuannnya (berwarna merah) lama.hal tersebut sesuai dengan  literatur Wiryanta 2009 yang menyatakan Mengemas dengan plastik untuk produk segar tersebut dapat menyebabkan adanya perubahan atau modifikasi konsentrasi CO2 dan O2 sekitar produk di dalam kemasan, dimana konsentrasi CO2 akan meningkat dan O2 menurun akibat interaksi dari respirasi komoditi yang dikemas dan permeabilitas bahan kemasan terhadap kedua gas tersebut. Penggunaan plastik sebagai bahan kemasan buah-buahan dapat memperpanjang masa simpan produk hortikultura segar, dimana kemasan plastik memberikan perubahan gas-gas atmosfer dalam kemasan itu sendiri yang berbeda dengan atmosfer udara normal yang mana dapat memperlambat perubahan fisiologis yang berhubungan dengan pemasakan dan pelayuan dari produk hortikultura.
Dari Tabel pengamatan di atas yang terbaik terdapat pada kemasan  plastik,pada pengamatan 3 HSS dengan ulangan 1 dan 2.Yang dimana masih warna Hijau Muda Masih agak bertahan di bandingkan kemasan Koran.hal tersebut seuai dengan literatur Wiryanta 2009 yang menyatakan Mengemas dengan plastik untuk produk segar tersebut dapat menyebabkan adanya perubahan atau modifikasi konsentrasi CO2 dan O2 sekitar produk di dalam kemasan, dimana konsentrasi CO2 akan meningkat dan O2 menurun akibat interaksi dari respirasi komoditi yang dikemas dan permeabilitas bahan kemasan terhadap kedua gas tersebut. Penggunaan plastik sebagai bahan kemasan buah-buahan dapat memperpanjang masa simpan produk hortikultura segar, dimana kemasan plastik memberikan perubahan gas-gas atmosfer dalam kemasan itu sendiri yang berbeda dengan atmosfer udara normal yang mana dapat memperlambat perubahan fisiologis yang berhubungan dengan pemasakan dan pelayuan dari produk hortikultura.
Dari Tabel pengamatan di atas yang terbaik terdapat pada kemasan  plastik,pada pengamatan 5 HSS dengan ulangan 1 dan 2 di mana teksturnya masih keras hal ini menunnjukkan selain Pengemasan dengan plastik Penggunaan suhu kulkas (170C) juga sangat berpengaruh.Hal tersebut sesuai dengan literatur Riva 2009 bahwa Respirasi ini tidak dapat dihentikan namun bisa dihambat yaitu dengan menyimpannya pada suhu dan kelembaban rendah. Penyimpanan suhu rendah dapat dilakukan secara sederhana dalam lemari es.
Dari Tabel pengamatan di atas yang terbaik terdapat pada kemasan  plastik,pada pengamatan 5 HSS dengan ulangan 1 dan 2 dimana masih keras namun pada pengamatan selanjutnya menunjukkan cepat sekali mengalami penuaan hal tersebut mungkin dikarenakan Buah tomat pada suhu ruang aktif Berespirasi dan Bertranspirasi.Hal tersebut sesuai dengan literatur Hong 2006 bahwa Selain respirasi, buah tomat juga masih melakukan transpirasi. Aktivitas tersebut tidak dibarengi oleh aktivitas fotosintesis sehingga senyawa tertentu dirombak dan air menguap tanpa ada pasokan baru. Hal tersebut menyebabkan susut berat pada buah tomat. Susut berat komoditas ini berakibat pada penampilan komoditas yang semakin lama keriput dan melunak.














KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Dari Tabel pengamatan yang ada di atas kita dapat menyimpulkan bahwa pada pengemasan plastik dan penggunaan suhu kulkas (170C) dapat menekan laju respirasi dan transpirasi pada buah tomat atau dapat memperpanjang masa simpan buah tomat (Licopersicum esculentum).   

Saran
Di harapkan keseriusan dan ketekunan pada praktikan dalam menjalankan proses laboraturium pasca panen ini karena di mana di dalam leb ini sangat berguna bagi kita karena persoalan produk hortikultura ini sering kita jumpai di keseharian kita baik di rumah maupun di tempat lain.





















DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2006. Postharvest Handling Fruit Vegetables. Batu, A. and A.K. Thompson. 1998. Effect of Modified Atmosphere Packaging on Post Harvest Qualities of Pink Tomatoes. Journal of Agriculture and Forestry 22(1998): 365-372. Diakses 17 november 2014

BPPHP. 2002. Penanganan Pascapanen dan Pengemasan Sayuran. http://agribisnis.deptan.go.id/web/teknopro/Leaflet%20Teknopro%20No.%2020.htm. Diakses 17 november 2014

Hermiati, E., A. Saepudin dan N. Ilyas. 1999. Pengaruh Konsentrasi Oksigen dan Karbon dioksida terhadap Daya Tahan Simpan Buah Tomat pada Penyimpanan dengan Atmosfir Terkendali. Teknologi Indonesia 22(1 - 2): 15 – 23. Diakses 17 november 2014

Katrasapoetra, A.G. 1989. Teknologi Penanganan Pasca Panen. Bina Aksara. Jakarta.Diakses 17 november 2014

Liu, F.W. 1999. Postharvest Handling in Asia 2 Horticultural Crops. Ottay, M.G., L.C.E. Lengkey dan S. Kairupan. 2004. Horticultural Postharvest Training, Mana     doand     Tomohon,    15-16    July   2004.

http://www.indocoldchain.org/pdf/b16.pdf. Diakses 17 november 2014

Pantastico, Er. B. 1986. Fisiologi Pasca Panen, Penanganan dan Pemanfaatan Buah-buahan dan Sayur-sayuran Tropika dan Sub Tropika. (Diterjemahkan oleh Kamariayani; editor Tjitrosoepomo). Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.Diakses 17 november 2014

Rukmana R. 1994. Tomat dan Cherry. Kanisius. Yogyakarta. Diakses 17 november 2014

Tranggono dan Sutardi, 1990. Biokimia dan Teknologi Pasca Panen. Pusat Antar Universitas Pangan Dan Gizi, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta. Diakses 17 november 2014

1 komentar:

  1. Sports Betting 101 | Sports toto | Sporting100
    The 서산 출장마사지 Sports Betting 101 will provide a broad overview of 오래된 토토 사이트 what is available at sportsbooks, and what 울산광역 출장마사지 is possible if you want 제천 출장안마 to bet on sports that you like. 계룡 출장안마

    BalasHapus